Home Artikel 5 Nasehat Emas di Awal Semester

5 Nasehat Emas di Awal Semester

497
0
campaign psb PPHQ 26-27
Alhamdulillah para santri mendapat nasehat dan faidah ilmu dari Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjari hafizhahullahu ta‘ala yang disampaikan di sela-sela kunjungan beliau saat mengantar kembali putra beliau ke Pondok Pesantren Hamalatul Quran Yogyakarta para hari Rabu, 9 April 2025.
Berikut ini nasehat yang beliau sampaikan:
1. Masa Muda, Masa Belajar dan Beramal
Seorang Tabi’iyyah Hafshah binti Sirin rahimahallah berkata:

يا معشر الشباب، خذوا من أنفسكم وأنتم شباب، فإني ما رأيت العمل إلا في الشباب

“Wahai para pemuda, berbuatlah ketika kamu muda, sesungguhnya tidak aku melihat waktu beramal kecuali saat muda.” Lihat Kitab Mukhtashar Qiyamillail, karya Ahmad Al Marwazi rahimahullah.
Kenapa demikian? Karena masa tua adalah masa lemah dan letih.
Imam Nawawi rahimahullah berkata,

وينبغي للمتعلم أن يغتنم التحصيل في وقت الفراغ والنشاط، وحال الشباب وقوة البدن، ونباهة الخاطر، وقلة الشواغل، قبل عوارض البطالة

“Seyogianya bagi seorang penuntut ilmu untuk memanfaatkan waktu luangnya dan masa semangatnya, ketika masih muda, kuat fisiknya, tajam pikirannya, dan sedikit kesibukannya, sebelum datangnya berbagai halangan yang menyebabkan pengangguran (atau terhentinya proses belajar).”
Maknanya adalah pentingnya memanfaatkan masa muda dan waktu luang sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu sebelum datangnya kesibukan dan halangan di kemudian hari.
Maka dari itu hendaknya kalian membiasakan diri untuk beramal, dalam keadaan kalian masih muda.
2. Pelajarilah Bahasa Arab dengan Mendalam, karena dengannya kita dapat memahami Al-Quran dengan baik.
Imam An-Nawawi rahimahullah menukil perkatan Al-Hasan Al-Bashri dalam kitabAt-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an

إنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَأَوْا الْقُرْآنَ رَسَائِلَ مِنْ رَبِّهِمْ فَكَانُوا يَتَدَبَّرُونَهَا بِاللَّيْلِ وَيُنَفِّذُونَهَا بِالنَّهَارِ

“Sungguh, orang-orang sebelum kalian memandang Al Quran itu sebagai surat dari Tuhan mereka. Karenanya, mereka mentadaburinya di malam hari dan mengamalkannya di siang hari”
Dan tujuan dari diturunkannya Al-Quran bukan sekedar untuk dibaca, namun diamalkan. Maka diantara wasilah terbaik menggali isi kandungan Al-Quran adalah dengan menekuni belajar bahasa Arab.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

تعلَّموا العربيةَ فإنها من دينِكم

“Pelajarilah bahasa Arab, karena itu adalah bagian dari agama kalian.” (Iqtidha Shiratil Mustaqim)
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,

وإنما يعرف فضل القرآن من عرف كلام العرب، فعرف علم اللغة وعلم العربية، وعلم البيان، ونظر في أشعار العرب وخطبها ومقاولاتها في مواطن افتخارها، ورسائلها

“Sesungguhnya keutamaan Al-Qur’an hanya bisa diketahui oleh orang yang memahami perkataan orang Arab, yaitu yang menguasai ilmu bahasa (Arab), ilmu nahwu dan balaghah, ilmu bayan, serta memperhatikan syair-syair Arab, khutbah atau pidato mereka, pernyataan-pernyataan mereka di momen-momen kebanggaan, dan surat-menyurat mereka.” (Al-Fawaid Al-Musyawiq ila Ulumil Quran)
Maksudnya, untuk benar-benar memahami keindahan dan keagungan Al-Qur’an, seseorang perlu mendalami bahasa Arab dan budaya bahasanya secara menyeluruh.
3. Ilmu itu Diraih dengan Belajar
Dalam Shahih Muslim, dari Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata,

لا يستطاع العلم براحة الجسم

“Ilmu tidaklah dicapai dengan badan yang bersantai-santai.”
Dalam menuntut ilmu pasti ada rasa lelah, letih dan terkadang futur pun turut hadir menghampiri. Namun penuntut ilmu sejati tidak akan berhenti dan putus asa, ia akan terus semangat dan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki dalam menuntut ilmu.
4. Jujurlah Terhadap Allah
Dalam belajar kalian harus jujur kepada Allah dan mengikhlaskan niat, agar Allah memudahkan jalan kalian di atas ilmu.
5. Taufik dari Allah
Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا تَوْفِيقِىٓ إِلَّا بِٱللَّهِ

“Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah” (QS. Hud : 88)
Segala ilmu yang diraih sejatinya adalah taufik dan pemberian dari Allah, dan Allah hanya memberi taufik kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki.
Imam Ahmad rahimahullah berkata,

إنما العلم مواهب يؤتيه الله من أحب من خلقه

“Sesunguhnya ilmu itu ialah pemberian dari Allah, Allah berikan kepada siapa yang Dia sukai dari ciptaan-Nya.” (Al-Bayyinah, karya Syeikh Shaleh Al Ushaimi)
____
Catatan Nasehat dari Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjari hafizhahullahu ta‘ala kepada para santri Pesantren Hamalatul Qur’an dengan sedikit tambahan seperlunya.
donatur-tetap

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here