Kapan Waktu Pertama/Utama Pergi Sholat Jumat?
Bismillah…
Hari jumat adalah hari yang mulia di kalangan kaum muslimin. Hari yang memiliki banyak keutamaan. Diantara keutamaannya seperti yang tertera dalam hadist berikut ini :
Rosulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
من اغتسل يوم الجمعة غسل الجنابة ثم راح في الساعة الأولى فكأنما قرب بدنة، و من راح في الساعة الثانية فكأنما قرب بقرة، و من راح في الساعة الثالثة فكأنما قرب كبشا أقرن و من راح في الساعة الرابعة فكأنما قرب دجاجة و من راح في الساعة الخامسة فكأنما قرب بيضة فإذا خرج الإمام حضر الملائكة يسمعون الذكر
Barangsiapa yang mandi pada hari jumat seperti mandi junub kemudian pergi (ke masjid untuk jumatan) pada waktu pertama, dia seperti mendekatkan diri (kepada Allah) dengan berkurban onta.
Dan yang pergi pada waktu kedua seperti mendekatkan diri dengan sapi
Yang pergi pada waktu ketiga seperti mendekatkan diri dengan domba bertanduk.
Yang pergi di waktu keempat seperti mendekatkan diri dengan ayam
Pergi di waktu kelima seperti mendekatkan diri dengan telur.
Dan ketika imam sudah keluar (naik mimbar dan berkhutbah) malaikat hadir dan mendengarkan khutbah.
(HR. Malik dalam Muwatto’)
Dari hadis di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa, tidak disunnahkan bagi seorang Khotib untuk berangkat awal. Yang afdol seorang Khotib hendaklah berangkat akhir, maksudnya saat mendekati waktu khutbah dimulai. Dan masuk masjid lewat pintu yang paling dekat dengan mimbar.
(Lihat : http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?flag=1&bk_no=77&ID=469)
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan :
وَمَذْهَب الشَّافِعِيّ وَجَمَاهِير أَصْحَابه وَابْن حَبِيب الْمَالِكِيّ وَجَمَاهِير الْعُلَمَاء اِسْتِحْبَاب التَّبْكِير إِلَيْهَا أَوَّل النَّهَار ، وَالسَّاعَات عِنْدهمْ مِنْ أَوَّل النَّهَار ، وَالرَّوَاح يَكُون أَوَّل النَّهَار وَآخِره . اهـ .
Madzhab Syafi’i, Jumhur (mayoritas) pengikutnya, demikian pula Ibnu Habib al Maliki dan Jumhur Ulama (mayoritas ulama) berpendapat : di sunnahkan bersegera menuju masjid untuk menghadiri sholat Jum’at pada awal siang. Waktu itu menurut mereka dimulai sejak awal siang. Kata رواح (rowwah), bisa bermakna awal dan akhir siang.
Ibnu Rajab rahimahullah memaparkan pendapat di masalah ini,
أحدهما : أن المراد بها أخر الساعة التي بعد زوال الشمس ؛ لأن حقيقة الرواح إنما تكون بعد الزوال ، والغدو يكون قبله ،
Pendapat pertama : makna dari “waktu pertama” adalah akhir waktu.
Yaitu setelah tergelincirnya matahari ke barat (zawal). Karena hakikat dari ar rowaah itu waktu setelah zawaal (saat matahari Telah bergeser ke barat). Adapun pergi sebelum zawal disebut ghuduw.
والقول الثاني : أن المراد بالساعات من أول النهار ، وهو قول الأكثرين .
ثم اختلفوا : هل أوّلها مِن طلوع الفجر ، أو مِن طلوع الشمس ؟ . اهـ .
Pendapat kedua : maksud dari waktu-waktu ini adalah di mulai dari awal siang (sejak pagi). Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama.
Kemudian para ulama bersilang pendapat lagi apakah awal siang itu di mulai dari waktu subuh atau terbitnya matahari?
(Di kutip dari :https://saaid.net/Doat/assuhaim/omdah/138.htm)
Syekh Sholih as Suhaimi pernah ditanya hal ini, “Kapan waktu pertama pada hari jumat (yang diainggung dalam hadis) di mulai, bagi yang mau datang awal?”
Beliau menjawab, “Yang nampak bagi kami, waktu pertama itu dimulai sejak meningginya matahari, yaitu dari awal bolehnya sholat Dhuha.”
(Penjelasan beliau bisa anda simak di link video beliau ini :
https://youtu.be/cZA80skrXOY)
Wallahua’lam bis shawab.
***
Ditulis oleh : Muhammad Fathoni Lc