Allah Ta’ala berfirman,
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. (QS. al-Lahab: 42)
Istri dari abu Lahab yaitu ummu Jamil nama aslinya adalah Arwa bintu Harb bin Umayyah, dia adalah saudari dari abu Sufyan, termasuk wanita terpandang dan mulia di kalangan Quroisy, tetapi Allah menyebutnya dengan حمالة الحطب pembawa kayu bakar.
Sebab di julukinya pembawa kayu bakar:
- Dikarenakan dia sering mengobarkan api kedengkian dan mengadu domba antar manusia, sehingga hubungan antar manusia menjadi rusak terkhususnya kaum muslimin.
- Dikarenakan dia merusak agama Islam dan kaum muslimin.
- Karena dia memikul dosa yang sangat banyak.
- Karena dia di waktu hidupnya membawa duri untuk menyakiti Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam
Hakikatnya adalah bahwa ummu Jamil ini benar-benar melakukannya, tatkala dia membawa duri dan dia taburkan di jalan yang sering dilalui oleh Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam dikarenakan saking bencinya kepada beliau, dia melakukan ini dikarenakan ingin mencelakai Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam secara fisik setelah tidak berhasil dengan cara verbal, dan dia juga membantu suaminya dalam kedzoliman, kekufuran, permusuhan dan dalam menutupi dakwah Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam juga dalam mengakiti kaum muslimin. Maka Allah jadikan ummu Jamil ini teman setiannya abu Lahab di neraka, sebagaimana dia teman di dunia dalam menyakiti kaum muslimin begitu pula dia temannya di neraka. Maka siapa saja yang membantu dalam memusuhi agama Allah dia akan menjadi temannya pula di akherat.
Sebagian ahli tafsir menyatakan: dia di neraka membawa kayu bakar dan dilemparkan untuk membakar suaminya, dikarenakan suaminya selalu menuruti istrinya yang mendorong untuk memusuhi Nabi dan kaum muslimin.
Inilah akibat jika seseorang menjadikan dirinya pagar penghalang dari tegaknya agama Allah dan RosulNya, meskipun nasab yang tinggi, harta yang melimpah, status sosial yang bagus tetap berakibat sengsara di akherat. Dan dari sini, maka nyatalah bahwa wanita mempunyai peran penting di dalam membina keluarga dan masyarakat, maka musuh-musuh Islam berusaha merusak akhlak wanita muslimah dengan berbagai macam cara, ketika wanita muslimah rusak maka rusaklah keluarga dan masyarakat muslimin.
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ
Yang di lehernya ada tali dari sabut. (QS. al-Lahab: 5)
Dahulu semasa hidupnya ummu Jamil mempunyai kalung dari perhiasan yang sangat elok, dia menyatakan bahwa kalungnya akan di jual untuk menghalangi dakwah Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam dan memusuhinya juga memusuhi kaum muslimin. Maka Allah menggantinya dengan kalung dari rantai neraka yang panjangnya 70 hasta, dan Allah kalungkan ke leher ummu Jamil ini sebagai siksaan buat dia dan suaminya.
Tatkala ummu Jamil mendengar surat ini, maka dia marah sejadi-jadinya. Dia mendatangi Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam yang saat itu beliau sedang duduk di masjidil harom bersama sahabatnya abu Bakr rodhiyallahu ‘anhu dengan membawa batu besar, tatkala dia berdiri di depan Rosul dan abu Bakr seketika itu Allah mencabut penglihatannya sehingga dia tidak bisa melihat Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam yang dia lihat hanya abu Bakr, lantas dia bertanya kepada abu Bakr rodhiyallahu ‘anhu: “hai abu Bakr mana temanmu itu (Rosulullah) ? Saya dengar dia menghinaku, demi Allah kalau saya mendapatkannya sungguh saya akan pukul mulutnya dengan batu ini” dan berlalulah dia.
Abu Bakr berkata kepada Rosulullah ‘alaihis sholatu was salam: “wahai Rosulullah apakah dia tadi tidak melihatmu ?” Maka beliau menjawab: “dia tidak melihatku karena Allah telah mencabut pendangannya kepadaku”.
Senantiasa memohon kepada Allah agar penulis, pembaca dan kaum muslimin dan juga khususnya wanita muslimah agar selalu dilindungi dari mara bahaya yang menimpa baik dunianya maupun ukhrowinya.
Sumber:
- Tafsir ibnu Katsir
- Tafsir ibnu Sa’di
- tadabbur-alquran.com
Ditulis Oleh: Muhammad Fathoni, B.A
Artikel: HamalatulQuran.Com