Home Artikel Alquran Tadabbur Surat Al-Ikhlas Bag.2

Tadabbur Surat Al-Ikhlas Bag.2

429
0
campaign psb PPHQ 26-27

Surat Al-Ikhlas adalah surat yang pendek dan semua kaum muslimin pasti hafal, sering diulang-ulang, surat yang sangat agung maknanya meskipun hanya empat ayat, surat yang seharusnya umat islam ini bersatu di atasnya.

Surat Al-Ikhlas adalah surat yang menceritakan tentang diri Allah sendiri, dari keesaan-Nya, kesempurnaan-Nya, dan peniadaan selain-Nya yang sekufu (setara) dengan-Nya baik segi dzat, shifat maupun perbuatan. Berbicara tentang kemurnian tauhid, dan juga bantahan untuk kelompok yang menyatakan bahwa Allah mempunyai anak dan keturunan seperti kaum Yahudi, Nasrani dan kaum musyrikin Arab dahulu.

Mari pada tulisan kalinini kita lanjutkan Tadabbur surat al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

 Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

 اللَّهُ الصَّمَدُ

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

donatur-tetap

 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَد

Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

 وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.

Inilah 4 ayat yang pendek-pendek tetapi mempunyai kandungan isi yang sangat padat dan istimewa, surat yang disebut dengan al-Ikhlas, dikarenakan kemurniaan pembahasan dalamnya hanya mengenai tauhid semata.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

“Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

Mengapa dalam surat ini dimulai dengan fi’il amr (kata yang menunjukkan perintah) yaitu lafadz قل(katakan) ?

Ini adalah pembicaraan Allah ta’ala yang ditujukan kepada NabiNya ‘alaihis sholatu was salam dan juga umat beliau, didalamnya ada perintah untuk mengesakan Allah dalam sifsfNya dengan sifat yang paling sempurna, dan dengan ungkapan yang paling dalam.

Kata أحد (esa) adalah sebuah ungkapan yang mengandung makna bahwa Dia tidak ada bandingannya, tidak ada lawannya dan tidak ada sekutu. Maka Allah adalah esa dalam sifatNya, esa dalam dzatNya, dan esa dalam wujudNya. Allah esa dalam rububiyahnNya (perbuatanNya) seperti firmanNya

قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا

“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu (wali-wali) dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?” (QS. ar-Ro’d; 16)

Allah esa dalam uluhiyahNya (keberhakan untuk di sembah oleh hambaNya), seperti firman Allah

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS. ali ‘imron: 2)

Allah esa dalam asma wa sifat (nama dan sifatNya), sebagaimana firmanNya

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Syuro: 11)

Sebuah pertanyaan yang perlu direnungkan oleh sekalian kaum muslimin “Apakah kita benar-benar telah kenal Allah ta’ala ?” seandainya telah benar-benar kenal Allah, niscaya tidak akan melanggar perintahNya dan akan selalu takut dan cinta kepadaNya. Sungguh mengenal Allah adalah surga dunia sebelum akherat, siapa saja yang telah masuk surga dunia niscaya dia akan masuk surga akherat. Mengenal Allah adalah kewajiban pertama kali bagi seorang hamba.

(الله) Lafadz Allah adalah sebuah nama untuk dzat yang maha suci dan maha tinggi, dia adalah al-ismu al-a’dzom (nama Allah paling agung) yang meliputi semua nama-nama Allah dan sifatNya yang Allah telah kabarkan ke hambaNya lewat kitabNya (Al-Quran) dan RosulNya Muhammad ‘alaihis sholatu was salam, tidak ada satupun makhluk yang bernama dengannya dan tidak diperbolehkan menggunakan nama itu, kecuali dalam bentuk penghambaan, seperti ; Abdullah (hamba Allah).

Allah menyatakan dengan قل هو الله أحد(katakan “Dia Allah maha Esa) Allah tidak menyatakan dengan قل هو الرب(katakan “Dia tuhan… ) mengapa demikian ? Karena lafadz Allah di pakai untuk menunjukkan keagungan, kekuasaan dan kemuliaan, sedangkan lafadz Rob di pakai untuk menunjukkan rohmah (kasih sayang), penciptaan, pemberian rizki dan pengampunan. Dalam surat Al-Ikhlas ini konteksnya adalah tauhid, kekuasaan dan keagungan Allah buka konteks dalam pemberian rizki dan nikmat.

(أحد) Esa adalah lafadz yang menunjukkan pengesaan dan meniadakan persekutuan, maka Allah adalah Esa di dalam rububiyahNya (perbuatanNya) UluhiyahNya (keberhakan untuk di sembah) dan asma’ was shifat (nama dan sifatNya).

Bersambung insyaallah

Ditulis Oleh: Muhammad Fathoni, B.A

Artikel: HamalatulQuran.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here