Ternyata Inilah Syaithon Penganggu Orang Sholat
Bismillah..
Sholat adalah ibadah yang sangat istimewa. Dimana Allah jalla wa’ala perintahkan ibadah ini langsung kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tanpa perantara, sebagaimana diceritakan dalam kisah isra dan mi’raj.
Disamping itu, sholat merupakan amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat nanti. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ الصَّلَاةُ، وَأَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ
“Perkara yang pertama kali dihisab adalah shalat. Sedangkan yang diputuskan pertama kali di antara manusia adalah (yang berkaitan dengan) darah.”
(HR. An-Nasa’i, Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).
Mengingat sholat adalah ibadah yang sangat istimewa, setan tidak akan membiarkan orang-orang mengerjakan sholat bisa merasakan khusyu’. Dia akan terus berusaha mengganggu agar sholat yang sedang dikerjakan tidak khusyu’.
Tak sedikit kita jumpai orang-orang yg saat sholat berseliweran pikiran yang mengganggu khusyu’an. Seperti ini pernah dialami oleh sahabat Utsman bin Abil ‘Ash radhiallahu ‘anhu. Beliau menemui Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam untuk mengadukan tentang gangguan yang ia alami dalam sholatnya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberinya arahan,
ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خَنْزَبٌ ، فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْهُ وَاتْفِلْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلَاثًا, قَالَ : فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَهُ اللَّهُ عَنِّي
“Itu adalah setan. Namanya Khinzib. Jika kamu merasa diganggu, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguannya dan meludahlah ke kiri tiga kali.” Kata Utsman, “Akupun mengamalkan perintah itu, lalu Allah menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim)
Ibnu Qoyyim rohimahullahu ta’ala menjelasakan makna hadits di atas dalam kitab beliau Zadul Ma’ad (3/602)
العبد إذا تعوَّذ بالله من الشيطان الرجيم ، وتَفَلَ عن يساره ، لم يضُرَّه ذلك ، ولا يقطعُ صلاته ، بل هذا مِن تمامها وكمالها
“ seorang hamba ketika dia berlindung kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk lalu meludah kekiri maka setak tidak mampu mengganggu dia, dan tidak membatalkan sholatnya. Bahkan perbuatan seperti ini termasuk dari kesempurnaan sholat.”
Syeikh abdul aziz ibnu baz rohimahullahu ta’ala juga menjelaskan dalam kitab majmu’ fatawa ibnu baz (11/130)
الالتفات في الصلاة للتعوذ بالله من الشيطان الرجيم عند الوسوسة لا حرج فيه بل هو مستحب عند شدة الحاجة إليه
“Menoleh (ke kiri) ketika sholat untuk berlindung kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk itu tidaklah mengapa, bahkan dianjurkan di saat sangat dibutuhkan.”
Cara Meludah
Dan makna at-tafl dijelaskan dalam lisanul arab (11/77) yaitu,
التَّفْل : لا يكون إِلا ومعه شيء من الريق ، فإِذا كان نفخاً بلا ريق فهو النَّفْث
yang dimaksud at-tafl adalah meniup disertai sedikit ludah, kalau tanpa ludah maka itu dinamakan annafts (berhembus/meniup).
Maka cara meludah yang benar untuk menghilangkan was-was dari setan ketika sholat adalah dengan meludah menoleh kekiri lalu meniup disertai sedikit ludah.
Lantas bagaimana kita meludah saat sholat berjama’ah? Syiekh Utsaimin rohimahullahu ta’ala pernah ditanya tentang ini,
إن كان آخر واحد على اليسار أمكنه أن يتفل عن يساره في غير مسجد ، وإلا فليتفل عن يساره في ثوبه في غترته في منديل ، فإن لم يتيسر هذا كفى أن يلتفت عن يساره ويقول : أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
“Kalau dia berada di ujung shof maka dia bisa meludah kekiri yang bukan daerah masjid, kalau tidak bisa maka dia bisa meludah ke kiri pada baju nya atau menggunakan tisu. jika itu semua susah untuk dilakukan, cukup baginya menoleh ke kiri lalu berta’awudz.”
***
Ditulis oleh: Muhamad Reza Nurudin, Lc
(Alumni pondok pesantren Hamalatul Quran Jogjakarta, S1 Universitas Al-azhar Cairo, Mesir, fakultas Syariah Islamiyyah)
Hamalatulquran.com