Secara umum Al-Quran Allah turunkan sebagai petunjuk bagi manusia, serta menjadi cahaya yang mengeluarkan mereka dari gelapnya kebodohan dan kekufuran menuju jalan kebenaran. ALla Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (QS. Al-Baqarah: 185)
Dalam ayat di ats dipaparkan sebab umum ayat-ayat AL-Quran diturunkan, namun dilain sisi ada pula ayat-ayat dalam Al-Quran yang memiliki sebab turun ayat itu sendiri, atau sering disebut dengan istilah asbabun nuzul.
Apa itu Asbabun Nuzul?
Asbabun nuzul adalah suatu peristiwa atau pertanyaan yang terjadi di zaman Nabi shalallahu’alaihi wasallam, yang kemudian hal tersebut menjadi sebab turunnya sebuah ayat atau surat.
Bagaimana Mengetahui Asbabun Nuzul ?
Asbabun nuzul hanya bisa diketahui dengan dalil dan tidak ada ruang ijtihad dalam masalah ini, sedangkan rujukan utamanya adalah kitab-kitab hadis.
Dalam tema asbabun nuzul ini ada sebuah kaidah agung, yaitu:
العبرة بعموم اللفظ لا بخصوص السبب
“Yang menjadi tolak ukur adalah teks (ayat) yang bersifat umum/ atau general bukan sebab yang bersifat spesifik.”
Kaidah dalam Menentukan Suatu Kejadian atau Peristiwa menjadi Asbabun Nuzul Suatu Ayat ataukah Tidak
- Peristiwa tersebut haruslah terjadi pada masa Al-Quran diturunkan.
- Ayat tersebut turun setelah peristiwa terjadi bukan sebelum peristiwa terjadi
3. Adanya Riwayat yang shahih akan terjadinya sebuah peristiwa tersebut.
Faidah Mengetahui Asbabun Nuzul
1. Penjelasan bahwasannya Al-Qur’an benar-benar turun dari Allah ta’ala. Hal tersebut dikarenakan kadang Nabi shalallahu’aliihi wa sallam ditanya tentang suatu perkara, lalu beliau diam tidak menjawabnya hingga kemudian turun kepada beliau wahyu (menjawabnya); atau tersembunyi atas beliau tentang satu permasalahan yang terjadi, lalu turun wahyu yang menjelaskan tentangnya kepada beliau. Seperti dalam firman Allah ta’ala:
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
“Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah; Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (QS. Al-Israa’: 85).
2. Penjelasan tentang pertolongan Allah ta’ala kepada Rasul-Nya shalallahu’alaihi wasallam untuk membela beliau. Contohnya dalam firman Allah ta’ala:
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَٰحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَٰهُ تَرْتِيلًا
“Berkatalah orang-orang kafir: “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturnkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)” (QS. Al-Furqaan: 32).
3. Penjelasan tentang pertolongan Allah ta’ala kepada hamba-Nya dengan melapangkan kesusahan dan menghilangkan kesedihan mereka.
4. Memberikan pemahaman (makna) ayat secara benar.
Referensi: Al-Muyassar fi ulumil Quran