Home Artikel Sebab Agar Hati Menjadi Lapang Bag.4

Sebab Agar Hati Menjadi Lapang Bag.4

129
0

Hati merupakan salah satu amanah yang dtitipkan Allah kepada manusia. Tugas manusia adalah menjaganya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hati perlu dijaga dan dirawat agar tidak terjatuh pada hal yang keliru, seperti keyakinan yang menyimpang, mudah membenci, dendam, dan lain sebagainya. Salah satu bentuk penjagaan terhadap hati adalah dengan  berusaha membuatnya lapang.

Diantara sebab agar hati menjadi lapang adalah:

Merutinkan Dzikir Kepada Allah

         Merutinkan dzikir kepada Allah adalah salah satu sebab utama yang membuat hati menjadi lapang. Karena faktor yang membuat hati menjadi sempit seperti kegelisahan dan kesedihan bisa hilang dengan cara mengingat Allah. Bahkan seringkali kesusahan dan kesulitan yang dialami dalam hidup tidak bisa hilang kecuali dengan cara memperbanyak mengingat Allah. Allah Subhanahu Wata`ala berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS Ar-Ra`d: 28)

donatur-tetap

Setelah mengetahui pentingnya mengingat Allah, maka seorang hamba yang benar-benar menginginkan kebaikan pada dirinya akan berdzikir sebanyak mungkin. Sebagaimana yang telah Allah perintahkan  kepada hambanya agar mereka sering mengingat Nya. Allah Subhanahu Wata`ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا

“Wahai orang-orang yang beriman ingatlah kepada Allah dengan mengingat sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (QS Al-Ahzab: 41-42)

Kebalikan dari dzikir kepada Allah disebut lalai. Kelalaian merupakan salah satu bentuk kegelapan dalam hidup. Yang karenanya, hati menjadi tidak nyaman dan hidup penuh dengan keletihan. Sampai-sampai nabi Muhammad Shallallohu Alahi Wasallam menggambarkan orang yang lalai sama seperti orang mati. Beliau bersabda:

‌مَثَلُ ‌الَّذِي ‌يَذْكُرُ ‌رَبَّهُ وَالَّذِي لَا ‌يَذْكُرُ ‌رَبَّهُ، ‌مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ

“Permisalan antara orang yang mengingat Allah dan yang tidak mengingat Allah seperti orang hidup dan mati” (HR Bukhori: 6407)

Yang bisa didapatkan dari dzikir adalah bahwa dzikir dapat menjadi penyejuk hati, istirahat bagi badan, dan berlipatnya pahala yang akan didapatkan di hari kiamat kelak. Dalam dzikir juga terdapat manfaat-manfaat yang terpuji dan melimpah yang akan kembali kepada diri hamba baik di dunia maupun di akhirat. Sedangkan kelalaian dapat mendatangkan ketidaknyamanan di dalam hati dan mengakibatkan kegelisahan.

Dzikir merupakan alamat kebahagiaan dan jalan menuju kemenangan di dunia dan di akhirat. Maka segala kebaikan, kebahagiaan, kenyamanan dan ketenangan di dunia dan di akhirat tergantung bagaimana seseorang serius mengingat Allah.

Sebutan dzikir sebagai nyawa bagi hati sangat pantas. Dia menjadi hidup dengan nyawa tersebut.  Mengingat bahwa hati bisa berkembang dan kokoh disebabkan karena sering diisi dengan dzikir kepada Allah.  Oleh karenanya, Allah Subhanahu Wata`ala berpesan kepada Nabi ketika hati beliau terasa sesak agar bertasbih kepada Allah. Allah Subhanahu Wata`ala berfirman:

وَلَقَدۡ نَعۡلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدۡرُكَ بِمَا يَقُولُونَ فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّٰجِدِينَ

“Dan sungguh kami telah mengetahui bahwa hatimu (Muhammad) terasa sesak karena perkataan mereka. Maka bertasbihlah kepada tuhanmu dan jadilah engkau bersama orang-orang yang bersujud.” (QS. Al-Hijr: 97-98)

Sebab lainya adalah:

Berbuat Baik Kepada Sesama Hamba Allah

Allah Subhanahu Wata`ala berfirman:

وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

“Berbuat baiklah kalian, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)

Berbuat baik kepada sesama hamba Allah bisa dengan berbagai macam caranya. Seperti membantu dengan jabatan, harta, dan ide, serta bentuk-bentuk bantuan lainnya. Apabila seorang hamba berbuat baik kepada sesama hamba Allah, maka Allah akan lapangkan dadanya dan Allah akan memberikan kemudahan untuk urusannya. Rasulullah Shallallohu Alaihi Wasallam bersabda:

“Barang siapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin yang lain dari kesulitannya di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan meringankan baginya di dunia dan di Akhirat.”  (HR Muslim no.2699)

Maka berbuat baik kepada sesama manusia memberikan dampak baik kepada hati. Allah menjadikan kemudahan pada rezekinya, jalan keluar kesulitannya, dan mendapat ketenangan. Kemudahan-kemudahan inilah yang menjadikan hati seorang hamba semakin lapang.

Sebaliknya, orang yang tidak suka membantu orang lain dan dia pelit dengan harta yang dia miliki, maka juga akan memberikan dampak yang tidak baik pada hati.  Setiap ada ajakan menyumbangkan harta, jiwanya merasakan sempit dan hidupnya seolah-olah terhimpit. Hal inilah yang menyebabkan hatinya sempit, karena dia selalu ingin menjauh dari berbuat baik ke sesama manusia.

Disadur oleh Ustadz Malki Hakim, S.H dari video kajian:

https://www.youtube.com/watch?v=EySaI4UnW1I

Artikel: HamalatulQuran.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here