Pada juz ke-28 ini berisikan Surat Al-Mujadilah, Surat Al-Hasyr, Surat Al-Mumtahanah, Surat Ash-Shaf, Surat Al-Jumu’ah, Surat Al-Munafiqun, Surat At-Taghabun, Surat Ath-Thalaq dan Surat At-Tahrim. berikut ini kami paparkan kandungan pokok pembahasan yang ada pada juz kedua puluh delapan ini.
Surat Al-Mujadilah
- Terdapat didalamnya hukum zhihar
- Pembicaraan mendetail tentang percakapan rahasia, dan mendisiplinkan orang beriman.
- Dalam surat tersebut terdapat penekanan yang sangat jelas terhadap keluasan ilmu Allah ta’ala, dan penghitungan-Nya atas amal hamba-hamba-Nya.
- Menjelaskan hukum bersahabat dengan musuh-musuh Allah ta’ala, meskipun mereka saudara.
Surat Al-Hasyr
- Berbicara tentang Pertempuran dengan Bani Nadir
- Rincian mengenai hukum harta rampasan perang
- Menjelaskan keutamaan kaum Muhajirin dan Anshar, serta memuji orang-orang setelah mereka yang mencintai mereka.
- Mengungkap orang-orang munafik yang berkolusi dengan orang-orang Yahudi.
- Menjelaskan keagungan Al-Qur’an.
Surat Al-Mumtahanah
- Pemaparan penting mengenai hukum al-wala’ wal bara’.
- Salah satu kehebatan agama ini adalah membedakan perlakuan terhadap orang kafir yang memerangi serta memusuhi kaum muslimin dan yang tidak memeranginya.
Surat Ash-Shaf
- Peringatan agar tidak berkata tanpa ada tindakan, dan mengkobarkan semangat untuk berjihad.
- Menyebutkan tentang da’wah Musa dan Isa, sebagai peringatan bahwa kedua nabi ini memiliki banyak pengikut yang mengecewakan mereka.
Surat Al-Jumu’ah
- Pada surat ini disebutkan keagungan Allah ta’ala, dan hinaan terhadap orang-orang Yahudi, karena mereka tidak berbuat sesuai dengan ilmunya.
- Dalam surat tersebut terdapat peringatan bagi orang-orang beriman agar tidak teralihkan oleh perdagangan dan kesenangan duniawi lainnya dari kewajiban yang diperintahkan Allah ta’ala, yaitu shalat Jumat.
Surat Al-Munafiqun
- Pada surat ini Allah ta’ala menyebutkan lima belas sifat-sifat orang-orang munafiq, maka hendaklah kita mewaspadainya dan menjauhi sarana-sarana yang mengarah pada sifat-sifat tersebut.
- Sebuah peringatan mendalam untuk berhati-hati dalam menaiki perahu kerugian.
Surat At-Taghabun
Peringatan terhadap godaan atau fitnah pasangan dan anak, perintah untuk memberikan nafkah, dan memerintahkan untuk senantiasa bertaqwa.
Surat Ath-Thalaq
- Menjelaskan tentang kelanjutan dari hukum thalak yang sudah disebutkan beberapa di antaranya yang terdapat didalam surat Al-Baqarah dan An-Nisa.
- Akibat dan keberkahan takwa
Surat At-Tahrim
- Dalam surat At-Tahrim terdapat pengingkaran terhadap larangan apa yang dibolehkan demi menyenangkan manusia.
- Surat tersebut berisi peringatan tentang pendekatan yang harus diikuti dalam kehidupan berumah tangga.
- Hadiah terbesar yang bisa diberikan seorang ayah kepada keluarganya
- Ada dua permisalan yang Allah ta’ala sebutkan di akhir surat ini yang bisa menjadi bahan pelajaran.
Faidah dari Juz 28
1. Mengenalkan tentang Allah ta’ala merupakan salah satu faktor keberhasilan dakwah, namun kelalaian terjadi pada manusia karena lupa akan Allah ta’ala yang menciptakannya, sehingga alih-alih beribadah kepada-Nya malah beribadah pada hawa nafsunya sendiri;
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Artinya: “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”(QS. Al-Hasyr:19)
2. Allah ta’ala memerintahkan kepada kita semua untuk menginfakkan sebagian dari apa yang telah Allah ta’ala anugerahkan kepada kepada kita sebelum datangnya kematian;
وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Artinya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”(QS. Al-munafiqun:10)
Referensi : Hidayat Al-Ajza’ karya syaikh Umar bin Abdillah Al-Muqbil
Ditulis Oleh: Muhammad Sufyan, Lc