Bismillah was sholatu was salam ‘ala rosulillah.
Pembaca yang semoga di beri hidayah oleh Allah. Hikmah agung diciptakannya manusia adalah untuk mengabdikan diri kepada sang pencipta yaitu Allah subhaanahu wa ta’ala, apapun jenis pengabdiannya wajib ditujukan kepada Allah semata, tidak boleh dipalingkan kepada selainNya. Ketika dipalingkan kepada selainNya maka dia telah berbuat kedzoliman yang sangat besar yaitu kesyirikan.
Dalam ayat kelima dari surat Al Fatihah diterangkan bahwa pengabdian diri hanya khusus kepada Allah, bagitu juga isti’aanah (minta pertolongan) hanya kepada Allah.
Allah subhanu wata’ala berfirman :
إياك نعبد و إياك نستعين
“Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al Fatihah: 5)
Makna Ayat
“Kami mengkhusukan hanya kepadaMu ya Allah dalam mengesakan, mengharap pahala, takut, dan semua peribadahan.
Kami mengkhususkan hanya kepadaMu ya Allah dalam meminta pertolongan di semua urusan kami, karena semua perkara ada di tanganMu dan tidak ada satu makhlukpun yang memilikinya walau hanya sebesar biji sawi.”
Kami tidak mempunyai daya dan kekuatan kecuali itu kekuatan dariMu.”
Maka ayat ini mempunyai kandungan tentang makna keikhlasan dalam peribadahan dan dalam permintaan doa yang bebas dari kesyirikan, riya, kesombongan dan berbangga diri. Sebab semua bisa terlaksana atas pertolongan Allah ta’ala.
Semua ajaran agama kembali dan berfokus di dua poros ini; yaitu berlepas diri dari kesyirikan dan berlepas diri dari daya dan kekuatan. Dzat yang maha memiliki kekuatan hanyalah Allah semata. Hal ini menjadi kesempurnaan di dalam kecintaan, tawadzu’, kehinaan, kerendahan dan ketakutan kepada Allah Ta’ala.
Makna Ibadah
- Makna ibadah secara bahasa : kerendahan, kehinaan, ketundukan diri
2. Makna ibadah secara istilah syar’i : ada beberapa definisi dari para ulama tentang ibadah, diantaranya :
- Sebuah kegiatan yang berkumpul padanya kesempurnaan dalam cinta, ketundukan, harapan dan rasa takut.
- Sebuah istilah yang mengartikan setiap apa saja yang Allah ridzoi dan cintai, baik dari segi perbuatan maupun perkataan, baik dzohir maupun batin.
- Apa yang diperintahkan oleh agama, baik perintah untuk dilaksanakan maupun perintah untuk dijauhi.
Makna Isti’anah (minta pertolongan) :
Isti’anah adalah meminta pertolongan dengan bersandar kepada Allah di dalam mencari manfaat atau menolak bahaya disertai bahwa allah akan mewujudkannya.
Dengan mewujudkan peribadahan dan permintaan tolong hanya kepada Allah, akan terwujudlah kebahagiaan dunia dan akherat. Karena dua hal tersebut menjadi jalan ke sana dan jalan menyelamatkan diri dari segala keburukan yang akan menimpanya.
Didalam ayat ini kalimat isti’anah disebutkan setelah ibadah padahal dia sendiri termasuk dari ibadah. Hal ini dikarenakan seorang hamba sangat butuh kepada isti’anah di setiap peribadahannya kepada Allah. Ibadah mewajibkan semua manusia untuk melaksanakan perintahNya, dan meninggalkan setiap larangan dan ibadah tidak mungkin terwujud kecuali mendapat pertolongan dari Allah.
Setan selalu mengepung dan mengelilingi untuk memperdaya manusia, maka diperintahkan untuk selalu meminta perlindungan kepada Allah dari tipu daya syaiton dan selalu memohon pertolongan kepadaNya untuk mewujudkan ketaatan kepadaNya. Tanpa isti’anah hamba tidak akan bisa menjalankan perintah Allah dan menjahui laranganNya.
Semoga penulis dan pembaca selalu dilindungi dari tipu daya setan dan selalu mendapat pertolongan untuk merealisasikan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sekian semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
Referensi :
- Tafsir Al Quranul Adzin, Ibnu Katsir
- Taisir Karim Ar Rahman, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di
- TafsirSurat Al Fatihah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
- Tafsir Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr
- Dll.
***
Ditulis oleh : Muhammad Fathoni, Lc.
Artikel HamalatulQuran.com