Home Akidah Jangan Lupakan Allah dalam Segala Keadaan

Jangan Lupakan Allah dalam Segala Keadaan

2626
0

Berdoa Kepada Allah Saat Lapang

Doa adalah sebuah ibadah yang sangat agung. Allah pun perintahkan kita agar senang tiasa berdoa kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu.” (Q.S Ghofir : 60).

Doa juga sebagai senjata bagi seorang yang beriman. Senjata disetiap kondisi yang dia alami, baik ketika lapang ataupun sulit.

Maka sudah seharusnya seorang yang beriman, dia berdoa kepada Allah baik dikala lapang ataupun sempit. Kita jangan menjadi seperti orang-orang musyrkin yang hanya berdoa kepada Allah dikala sempit saja dan lupa ketika lapang. Sebagimana yang dijelaskan didalam alquran,

donatur-tetap

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ ﴿٦٥﴾

“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”

(QS. Al-ankabut 29:61)

Agar Doa Terkabul

Tentunya ketika kita berdoa kepada Allah, kita berharap agar doa-doa yang kita panjatkan segera dikabulkan oleh-Nya. Lantas bagaimana agar doa-doa kita segera dikabukan oleh-Nya?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meberikan tips kepada kita agar doa kita segera dikabulkan oleh Allah,

تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ

“Kenalilah Allah di masa lapang (senang), niscaya Allah akan mengenalimu di masa engkau menghadapi kesulitan.”

Maka ingatlah Allah ketika kita lapang agar Allah akan mengingat kita ketika kita susah.
Berdoalah kepada Allah dikala kita senang dan lapang maka pertolongan Allah akan sanagat cepat kepada kita ketika kita dalam kesulitan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَلْيُكْثِرْ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ

“Barangsiapa yang senang (ingin) Allah kabulkan doanya di masa kesulitan dan genting, hendaknya memperbanyak doa (ketika) di masa lapang.” (HR. Tirmidizi)

Kisah Nabi Yunus ‘alaihi sallam

Nabi Yunus ‘alaihi sallam ketika tertimpa kesulitan ditengah lautan kemudian dimakan oleh ikan, beliau segera berdoa kepada Allah,

وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِيا

لظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“ Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim” (QS. Al-anbiya : 81)

Kegelapan yang dialami yunus saat didalam perut ikan ada tiga kegelapan. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam At-thobari didalam tafsir beliau,

( فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ ) عن قتادة قال: ظلمة بطن الحوت ، وظلمة البحر ، وظلمة الليل

Dari Qotadah,beliau berkata “ kegelapan didalam perut ikan, kegelapan didalam lautan dan kegelapan malam.”
Pertolongan Allah kepada beliau sangatlah cepat. Allah kabulkan doa beliau dan selamatkan dari kesulitan,

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ

Maka Kami kabulkan doanya dan menyelamatkannya dari kesulitan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Q.S Al-anbiya 21:82)

Yang jadi pertanyaan, mengapa pertolongan Allah datang begitu cepat kepada nabi Yunus ‘alaihi sallam, dan doa beliau langsung dikabulkan oleh Allah?

Ternyata karena beliau adalah orang yang senantiasa berdoa,bertasbih kepada Allah baik dikala lapang maupun sempit.
Sebagaimana Firman Allah ta’ala,

فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ( ) لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Kalaulah ia tidak termasuk orang yang dulunya banyak bertasbih (sholat), niscaya ia akan tetap tinggal di perutnya (hiu) hingga hari dibangkitkan.” (QS as-Shoffaat:143).

***

Penulis : Muhammad Reza Nurudin, Lc.

(Alumni dan pengajar PP Hamalatulquran Yogyakarta, Alumni Universitas Al Azhar Kairo)

Hamalatulquran.com