Manusia adalah makhluk yang penuh keterbatasan dari semua segi, ia tidak akan mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah Ta’ala menciptakan makhluk ada yang bisa dilihat dan diketahui oleh manusia, tetapi ada hal yang manusia tidak akan bisa melihat atau mengetahuinya, yaitu hal-hal yang Allah jadikan ghaib dari pengetahuan dan pandangan manusia.
Allah Ta’ala berfirman:
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun di kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”. (Q.S Al An’am : 59)
Imam Al-Bukhari rahimahullahu meriwayatkan dari Salim bin Abdillah dari bapaknya, bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kunci ghaib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah semata: “beliau membacakan ayat:
إن الله عنده علم الساعة وينزل الغيث ويعلم ما في الأرحام وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس بأي أرض تموت إن الله عليم خبير
“Sungguh Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S Luqman : 34)
Ayat ini termasuk ayat yang paling agung, di dalamnya terdapat pemberian kabar tentang ilmu Allah ta’ala, termasuknya perkara-perkara yang ghaib yang tidak diketahui oleh manusia dan makhluk lainnya, baik malaikat yang dekat dengan-Nya ataupun para nabi yang di utus oleh-Nya.
مفاتح bentuk jama’ dari kata مفتاح yang berarti kunci, yaitu kunci yang bisa membuka sesuatu yang tertutup, baik secara mahsus (indrawi) seperti gembok maupun ma’qul (yang diakalkan) seperti melihat secara bathin (menghayati, mengimani dan mengamalkan), seperti sabda nabi shallallahu ‘alaihi wassalam,
إن من الناس مفاتيح للخير مغاليق للشر و إن من الناس مفاتيح للشر و مغاليق للخير, فطوبى لمن جعل الله مفاتيح الخير على يديه و ويل لمن جعل الله مفاتيح الشر على يديه. رواه ابن ماجه في سننه
“Sungguh di antara manusia ada yang menjadi kunci-kunci (pembuka) kebaikan dan menjadi gembok keburukan, ada juga yang menjadi kunci (pembuka) keburukan dan gembok kebaikan. Maka beruntunglang orang yang Allah jadikan dirinya sebagai kunci kebaikan, dan celakalah orang yang Allah jadikan dirinya sebagai kunci keburukan” (HR. Ibnu Majah)
Para pembaca yang budiman…
Tidak ada satu makhluk pun mengetahui sesuatu yang ghaib kecuali hanya Allah semata, Rasulullah pun tidak mengetahui suatu yang ghaib, Allah ta’ala berfirman,
قُلْ لَّآ اَمْلِكُ لِنَفْسِيْ نَفْعًا وَّلَا ضَرًّا اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ كُنْتُ اَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِۛ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوْۤءُ ۛاِنْ اَنَا۠ اِلَّا نَذِيْرٌ وَّبَشِيْرٌ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki. Seandainya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku akan berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan bahaya tidak akan menimpaku. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi kaum yang beriman.” (QS Al-A’rof: 188)
Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
من زعم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم يخبر بما يكون في غد فقد أعظم على الله الفرية ; والله تعالى يقول : ” قل لا يعلم من في السموات والأرض الغيب إلا الله .
“Barang siapa yang menyangka bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi kabar tentang apa yang akan terjadi besok, maka dia telah berbuat kebohongan yang besar kepada Allah, sedangkan Allah berfirman,
قُلْ لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الْغَيْبَ اِلَّا اللّٰهُ
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak ada siapa pun di langit dan di bumi yang mengetahui sesuatu yang gaib selain Allah. QS An-Naml 65”. (HR. Muslim)
Dari dalil-dalil yang ada, maka bisa diyakini bahwa tidak ada yang mengetahui hal ghaib kecuali Allah semata. Alangkah dangkalnya akal manusia yang percaya kepada para normal atau orang yang mengaku-ngaku dirinya mengetahui hal yang ghaib.
Semoga Allah Ta’ala menjaga kita dari perusak akidah kaum muslimin.
Referensi:
- Tafsir Ibnu Katsir
- Tafsir Al qurtubi
- Tafsir At Thobari
- Tafsir Ibnu sa’di
Ditulis Oleh : Muhammad Fathoni, B.A