Home Artikel Kemarilah… Pintu Taubat Terbuka Lebar

Kemarilah… Pintu Taubat Terbuka Lebar

3453
0
Taubat

Bismillah…

Setiap Manusia Berdosa

Manusia tidak mungkin terlepas dari dosa. Kita tidak mungkin terlepas dari kesalahan, setiap manusia pasti melakukan dosa. Seperti halnya manusia tidak bisa terlepas dari rasa lapar dan haus maka manusia tidak bisa terlepas dari dosa.  Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat” (HR Ibnu Maajah)

Dalam hadits qudsi Allah subahanu wata’ala berfirman,

donatur-tetap

  يا عبادي! إنَّكم تُخطئون بالليل والنهار، وأنا أغفرُ الذنوبَ جميعاً، فاستغفروني أغفرْ لكم

“Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian berdosa siang dan malam, dan Aku maha mengampuni dosa, maka mintalah ampunan kepadaKu niscaya Aku akan mengampuni kalian” (H.R Muslim).

Nabi Adam ‘alaihi assalam saja yang Allah perintahkan malaikat untuk sujud kepadanya pernah berbuat dosa, beliau memakan buah yang Allah larang ketika di surga. Akan tetapi beliau segera bertaubat kepada Allah. Allah subhanau wata’ala berfirman

فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰ آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَىٰ﴿١٢١﴾ ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَىٰ ﴿١٢٢﴾ 

“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.” (Q.S: Thoha 20:121-122)

Bahkan Allah akan wafatkan sebuah kaum yang mereka tidak berdosa dan diganti dengan kaum yang berbuat dosa. Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan wafatkan kalian dan digantikan dengan kaum lain yang berbuat dosa, lalu mereka meminta ampunan kepada Allah dan Allah pun memberikan ampunan kepada mereka” (H.R Muslim).

Jangan Putus Asa dari Rahmad Allah

Sebanyak apapun dosa yang kita perbuat jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala. Jangan pernah kita beranggapan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa kita, sebesar apapun dosa kita Allah akan mengampuni kalau kita bertaubat kepada-Nya. Allah subhanu wata’ala berfirman,

 قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّـهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚإِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S: Azzumar 39:53)

Ibnu Katsir rohimahullahu mengatakan dalam tafsir beliau tentang ayat ini,

هذه الآية الكريمة دعوة لجميع العصاة من الكفرة وغيرهم إلى التوبة والإنابة ، وإخبار بأن الله يغفر الذنوب جميعا لمن تاب منها ورجع عنها ، وإن كانت مهما كانت وإن كثرت وكانت مثل زبد البحر

“ayat ini berisi ajakan kepada semua pelaku dosa, baik pelaku kekufuran atau yang lainya, untuk segera bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala. Ayat ini juga memberikan kabar bahwasannya Allah subhanahu wata’ala mengampuni semua dosa bagi siapa yang bertaubat dari kemaksiatan dan kembali untuk taat kepada Allah. sebesar apapun dan sebanyak apapun dosa itu walau seperti buih di lautan.”

Jangan pernah merasa malu untuk meminta ampun kepada Allah, walaupun setelah bertaubat kita kembali lagi berbuat dosa. Hasan al-bashri pernah ditanya oleh seseorang,

ثم يستغفر ثم يعود ؟ فقال :  ألا يستحيى أحدنا من ربه يستغفر من ذنوبه ثم يعود ،

 ود الشيطان لو ظفر منكم بهذا ، فلا تملُّوا من الاستغفار

Tidakkah salah seorang diantara kita malu kepada Tuhannya, dia meminta ampun dari dosa-dosanya kemudian kembali lagi melakukan dosa-dosa tersebut, kemudian meminta ampun lagi dan kembali lagi mengulang lagi berbuat dosa.

“Syaitan akan suka jika berhasil membuat kamu merasa sedemikian sebaliknya, maka janganlah kamu sekali-kali merasa bosan dari memohon ampunan (beristighfar).” Jawab Hasan al-bashri.

(Jami’ Al ‘ulum Wal Hikam:207).

***

Ditulis oleh: Muhamad Reza Nurudin

(Alumni pondok pesantren hamalatul Quran Jogjakarta, S1 Universitas Al-azhar Cairo, Mesir, fakultas Syariah Islamiyyah)

Hamalatulquran.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here