Tidak sedikit perempuan yang ketika dilamar oleh seorang lelaki akan meminta waktu untuk berfikir sebelum memberi jawaban. Bukan tidak mau, akan tetapi berbagai pertimbangan terkadang perlu difikirkan. Bagaimana seluk-beluk si peminang perlu dimusyawarahkan. Terkadang isi hasil pertimbangan dan musyawarah berujung pada jalan buntu. Maka tidak heran jika perempuan sering dilanda rasa bingung sebelum memutuskan jawaban.
Dalam syari’at Islam ada sebuah amalan dalam rangka mendapat solusi dalam suatu urusan yang dikenal dengan shalat dan doa istikharah. Salah satu fungsi shalat dan do’anya adalah untuk meminta pilihan yang terbaik menurut Allah Subhanahu wa Ta`ala. Oleh karenanya Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi Wasallam mengajarkan do’a khusus untuk meminta pilihan tersebut.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي – أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ – فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي – أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِي الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ أَرْضِنِي
Ya Allah sesungguhnya aku beristikharah kepada-Mu dengan pengetahuan-Mu,aku memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuatan-Mu. Dan aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya engkau yang mentakdirkan sesuatu dan aku tidak mampu mentakdirkan apapun. Engkau yang dapat mengetahui sedangkan aku tidak, dan engkau mengetahui segala yang tidak Nampak. Ya Allah jika engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku untuk urusan agamaku, kehidupanku dan akhir dari urusanku, maka takdirkanlah hal itu untukku dan mudahkanlah untukku dan berkahilah untukku. Namun jika engkau mengetahui bahwasannya hal itu buruk bagi agamaku, kehidupanku, dan akhir dari urusanku maka palingkanlah hal itu dariku dan palingkanlah aku darinya. Takdirkanlah yang terbaik bagiku dimanapun itu serta ridhoilah pilihanku. (HR. Bukhari no. 6382)
Amalan istikharah ini sangat dianjurkan ketika memilih sesuatu. Setelah melakukan pertimbangan dan musyawarah hendaklah menunaikkan shalat 2 rakaat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا هَمَّ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ
“Jika seorang dari kalian ingin melakukan sesuatu hendaklah sholat 2 raka`at.” (HR. Bukhari no. 6382)
Setelah memantapkan pilihan dan menyerahkan urusannya kepada Allah maka hakikatnya dia menjadi orang yang akan dimudahkan Allah karena takwanya. Allah Subhanahu Wata`ala berfirman tentang janji yang akan diberikan kepada orang yang bertakwa.
فَأَمَّا مَنۡ أَعۡطَىٰ وَٱتَّقَىٰ وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡيُسۡرَىٰ
“Maka barang siapa yang memberi (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan ganjaran yang terbaik (surga), maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan.” (QS. Al-Lail : 5-6)
Syaikh As-Sa`di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini bahwa Allah akan memudahkan untuk hambanya yang bertaqwa dalam menyelesaikan urusan-urusannya dan Allah memudahkan dia menuju kepada hal-hal yang baik serta dimudahkan meninggalkan hal-hal yang buruk (Taisir Karimir Rahman hlm926)
Jadi tanda yang paling nampak ketika seorang telah menentukan pilihan dan menyerahkan pilihannya itu kepada Allah, Allah akan mudahkan urusannya. Jika seorang perempuan ingin tahu jawaban dari istikharahnya dalam memutuskan menerima atau menolak laki-laki yang melamar, maka dia perlu melihat segala proses yang sudah dijalaninya apakah dia melaluinya dengan mudah atau justru susah.
Adapun perasaan bahagia yang tiba-tiba muncul setelah istikharah, maka hal tersebut bukanlah barometer dalam membenarkan pilihannya. Bisa jadi hal itu menyenangkan bagi seseorang akan tetapi bagi Allah sebaliknya bahkan menjadi keburukan bagi orang tersebut. Allah Subhanahu Wata`ala berfirman:
وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡئا وَهُوَ شَرّ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
“Bisa jadi kalian menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kalian. Dan Allah lebih mengetahui dari apa yang kalian ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)
Ditulis Oleh: Malki Hakim, S.H
Artikel: HamalatulQuran.Com