Bismillahirrahmanirrahim..
Baca tulisan sebelumnya : Jangan Abaikan Doa #1
Pembaca yang budiman semoga Allah memberi taufiq kepada anda.
Pembahasan lalu ada beberapa hal sebab kita berdoa, insyaallah pada tulisan ini akan membahas adab-adab berdoa, adab tidak hanya berlaku sesama makhluk tetapi juga untuk hamba berhubungan dengan Robnya, di antaranya ketika kita berdoa kepada Allah, maka berikut ini ada beberapa adab di dalam kita berdoa :
Pertama, berdoa dengan hati yang penuh dengan tauhid kepada Allah dan senantiasa memenuhi ppanggilanNya. Allahsangat dekat dengan hambaNya yang senantiasa memenuhi panggilanNya dengan mentaati perintah dan menjahui larangan
{وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ} [البقرة : 186]
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Kedua, berdoa dengan penuh keyakinan bahwa doanya akan di kabulkan Allah dan menghadirkan hati di dalam berdoa.
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاهٍ
Berdoalah kepada Allah dengan rasa yakin akan diijabahi, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengijabahi (mengabulkan) doa sedangkan hatinya lalai. ( HR. Tirmidzi)
Ketiga, memuji Allah dan bersholawat kepada nabiNya sebelum berdoa.
عن فضالة بن عبيد رضي الله عنه قال : سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا يدعو في صلاته لم يمجد الله تعالى ولم يصل على النبي صلى الله عليه وسلم فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” عجل هذا “ثم دعاه فقال له أو لغيره : “إذا صلى أحدكم فليبدأ بتمجيد ربه جل وعز والثناء عليه ، ثم يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم ، ثم يدعو بعد بما شاء “.
Dari sahabat fadzolah bin ubaid – rodziallahu ‘ahnu- berkata : Rosulullah – shollallahu alaihi wa sallam – mendengar seseorang berdoa di dalam sholatnya dengan tidak mengagungkan Allah dan tidak bersholawat kepada nabi terlebih dahulu, maka rosulullah – ‘alaihis sholatu was salam- bilang : “dia ini tergesa-gesa”, kemudian beliau memanggilnya dan bersabda kepadanya atau kepada orang lain : “jika kalian sholat (dan ingin berdoa) maka mulailah dengan mengagungkan Allah dan memujiNya kemudian bersholawatlah kepada nabiNya kemudian terserah mau berdoa apa saja”. (HR. Abu dawud)
Keempat, mengangkatkedua tangan ketika berdoa.
Rasul shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
Sungguh Rob kalian itu maha pemalu dan pemurah, Dia malu dari hambaNya apabila mengangkat kedua tangannya (berdoa) kepadaNya dan Dia mengembalikannya dengan tangan kosong (tidak mengijabahi). (HR. Abu dawud)
Kelima, makan, minum, dan pakaian yang halal.
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لا يَقْبَلُ إِلا طَيِّبًا ، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ ، فَقَالَ : ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ) ، وَقَالَ : ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ) ، ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
“Sesungguhnya Allah itu baik, tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mukmin seperti yang telah diperintahkan kepada para Rasul, Allah berfirman, ‘Wahai para Rasul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih.’ [QS. Al-Mukminun [23]: 51]
Dan Dia berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.’ [QS. Al-Baqarah [2]: 172]
Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin do’anya dikabulkan.” (HR. Muslim)
Keenam, berdoa dengan suara yang lembut dan dengan merengek
{ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ} [الأعراف : 55]
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Syekh as sa’di berkata dalam kitab tafsirnya
الدعاء يدخل فيه دعاء المسألة، ودعاء العبادة، فأمر بدعائه { تَضَرُّعًا } أي: إلحاحا في المسألة، ودُءُوبا في العبادة، { وَخُفْيَةً } أي: لا جهرا وعلانية، يخاف منه الرياء، بل خفية وإخلاصا للّه تعالى…
Doa, termasuknya doa masalah (permintaan) dan doa ibadah (semua jenis ibadah) , Allah menyuruh untuk berdoa kepadaNya dengan تضرعا merengek dalam doa masalah dan bersungguh-sungguh dalam doa ibadah, dan dengan خفية tidak keras dikarenakan takut riya’ tetapi lirih/lembut dan ikhlas karena Allah ta’ala semata…
Ketujuh, optimis dan bertekat dalam berdoa serta menghindari pesimis.
لا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ ، لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ ، فَإِنَّ اللهَ لا مُكْرِهَ لَهُ
janganlah kalian berkata (dalam doa) : ”Ya Allah ampunilah aku jika Engkau sudi, ya Allah rohmatilah aku jika Engkau sudi”. Tetapi hendaknya bersungguh-sungguh/optimis dalam memohon sesungguhnya Allah tidak ada yang memaksa. (HR. Bukhori dan Muslim.)
Itulah beberapa adab di dalam kita berdoa kepada Allah, semoga kita termasuk hamba Allah yang selalu berdoa hanya kepadaNya dan beradab dalam segala hal.
Sekian, semoga bermanfaat.
__________
Referensi :
1. Alquran dan tafsirnya
2. Tafsir ibnu sa’di
3. Islamqa.info
4. Dll
****
Ditulis oleh : Ahmad Fathoni, Lc.
(Alumni Universitas Islam Madinah, KSA, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta).
Hamalatulquran.com
Mari bergabung menanam saham Jariyah dalam pembangunan Ponpes Tahfidz Hamalatul Qur’an, Sanden Bantul.
⬇⬇⬇