Setiap ilmu memiliki tahapan yang tersendiri yang telah dirumuskan oleh para ulama yang ahli dalam bidang ilmu tersebut. Tujuannya adalah untuk memudahkan penuntut ilmu yang ingin mempelajari ilmu tersebut. Hal yang sama juga terjadi dalam ilmu qiroat.
Siapa saja yang ingin mempelajari Qiroat baik Qiroat Sab’ah ataupun ‘Asyroh, maka ia diharuskan untuk memahami 2 pembahasan utama dalam ilmu ini, yaitu Ushul & Farsy. Kedua pembagian ini akan sangat membantu mereka dalam memahami bacaan yang akan ia pelajari.
Pertama: Ushul
Istilah “ushul” dalam ilmu qiroat memiliki makna: “Berbagai kaidah umum bagi seorang Qori atau Rowi yang berlaku dalam seluruh Al-Quran”. Atau dengan Bahasa mudahnya, ushul merupakan ciri khas umum bagi setiap Qori, seperti imalah dalam Qiroat Hamzah & Kisai, Idghom Kabir untuk Riwayat Sholih As Susi dan sebagainya.
Pembahasan ushul ini terbagi kedalama beberapa bab penting, yaitu:
- Isti’adzah
- Basmalah
- Ummul Quran (Al Fatihah)
- Idghom Kabir (Mutamasilain, Mutajanisain & Mutaqoribain)
- Ha` Al Kinayah
- Al Mad Wal Qoshr
- Hamzatain Min Kalimah
- Hamzatain Min Kalimatain
- Al Hamzul Mufrod
- An Naql
- Al Waqfu ‘Alal Hamzi
- Idghom Shoghir
- Hukum Nun Sukun & Tanwin
- Imalah & Taqlil
- Seputar huruf Ro`
- Seputar huruf Lam
- Al Waqfu ‘Ala Awakhiril Kalim
- Al Waqfu ‘Ala Marsumil Khot
- Ya` Al Idhofah
- Ya` Az Zawaid
Berbagai pembahasan diatas insya Allah akan kami paparkan secara lebih rinci pada artikel selanjutnya saat membahas ushul dari tiap Qiroat atau Riwayat yang ada.
Kedua: Farsy
Adapun bagian kedua dinamakan dengan Farsy, maksudnya ialah: “Berbagai kalimat tertentu, pada surat-surat tertentu yang memiliki perbedaan bacaan antara satu Qori dengan yang lain”. Secara singkatnya jika ushul merupakan kaidah umum yang berlaku dalam seluruh Al-Quran, maka Farsy adalah suatu keadaan yang berlaku pada kalimat-kalimat tertentu saja.
Farsy sendiri biasa dijelaskan oleh para ulama secara urut, mulai dari surat Al Baqoroh hingga An Nas (adapun surat Al Fatihah masuk dalam pembahasan ushul). Contoh kecil dari bagian kedua ini adalah lafadz (وَمَا يَخْدَعُوْنَ) pada surat Al Baqoroh ayat 9. Dalam sebagian Qiroat dibaca dengan (وَمَا يُخٰدِعُوْنَ).
Inilah 2 pembahasa utama yang perlu dipahami agar mudah dalam mempelajari Qiroat apapun yang kita inginkan. Semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan langkah kita untuk istiqomah dalam mempelajari kitabNya, Amiin.
Referensi :
Hirzul Amani wa Wajhut Tahani, Abul Qosim Asy Syatibi