Home Artikel Bekal Ramadhan #23: Ramadhan, Antara Meraih Taqwa dan Celaka

Bekal Ramadhan #23: Ramadhan, Antara Meraih Taqwa dan Celaka

2114
0

Hari demi hari dengan perlahan ramadhan mulai berlalu. Malam-malam pengampunan dan pembebasan dari api neraka mulai berkurang. Sungguh Allah telah menjadikan ramadhan sebagai bulan pengampunan bagi hamba hamba Nya. Maka beruntunglah orang-orang yang diampuni dan merugilah orang orang selain itu.

Rasulullah bersabda ketika beliau menceritakan tentang bulan ramadhan:

و لله عتقاء من النار، و ذلك كل ليلة

“Dan Allah membebaskan sejumlah orang dari neraka, dan itu terjadi setiap malam.”(HR. Tirmidzi dihasankan Al Albany)

Orang yang bijak tentu ia berharap termasuk dari orang-orang yang Allah ampuni dosa mereka. Sehingga mereka terbebas dari api neraka tersebut. Ia pun takkan menyianyiakan kesempatan tersebut. Ia akan memaksimalkan ibadahnya dan istighfarnya berharap Allah menerima amalan amalanya dan mengampuni dosa-dosanya.

donatur-tetap

Karena nyatanya, banyak orang-orang yang ketika memasuki bulan Ramadhan, bukannya mendapat takwa yang mereka dapat, namun malah celaka. Ramadhan menjadi bumerang baginya. sebagaimana yang rasulullah sabdakan:

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ، ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

“Celaka seseorang yang mendapati bulan romadhon, kemudian bulan tersebut berlalu sebelum dosa dosanya diampuni”.(HR Tirmidzi dishahihkan Al Albani).

Bulan ramadhan, di dalamnya banyak amal-amal yang termasuk menjadi sebab datangnya ampunan. Taubat adalah penghapus dosa. Istighfar adalah penghapus dosa. Puasa adalah menghapus dosa. Qiyamul lail adalah menghapus dosa. Antara Ramadhan ke Ramdhan berikutnya adalah penghapus dosa. Amal shalih adalah menghapus dosa. Perhatikan!! Namun jika dengan sebanyak fasilitas tersebut kemudian seseorang tetap saja penuh dosa, maka itulah yang dikecam oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dalam hadits diatas

Semoga Allah menerima amal shalih kita di bulan ini dan mengampuni dosa-dosa kita.

*****

Penulis: Muhammad Sulhan Ziaul Baita

(Alumni PP. Hamalatul Quran dan mahasiswa fakultas syariah, Universitas Islam Madinah)

Artikel: www.HamalatulQuran.com


 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here