Kita telah diajarkan untuk berbuat baik semenjak kecil, dari pebuatan tangan dan lisan kita, dan syariat melengkapinya dengan kebaikan dari dalam hati, yaitu berbaik sangka kepada orang lain.
Secara naluri manusia akan cenderung berbuat baik khususnya Ketika dia telah mendapatkan kebaikan dari orang lain, sebagai balas budi, lalu bagaimana dengan Allah ta’aala, tidak ada satupun dari makhluk Allah kecuali telah mendapatkan kebaikan dari Allah subhanahu wata’aala.
Berikut dlil-dalil tentang rizki Allah kepada seluruh makhluknya:
وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها و يعلم مستقرها و مستودعها كل في كتاب مبين
“Dan tidak ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) di muka bumi ini melainkan semuanya telah dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediaman dan penyimpanannya, semua itu (tertulis) dalam kitab yang nyata (lauh mahfudz)”. (QS. Hud : 6)
وكأين من دابة لا تحمل رزقها الله يرزقها و إياكم وهو السميع العليم
“Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak mampu membawa (mengurus) rezekinya sendiri, Allah-lah yang memberikan rezeki kepadanya dan kepadamu, Dia maha Mendengar Maha Mengetahui”. (QS. Al-Ankabut : 60).
ياأيها الناس اذكرو نعمت الله عليكم هل من خالق غير الله ير زقكم من السماء و الأرض لا إله إلآ هو فأنى توءفكون
“Wahai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, adakah pencipta selain Allah yang dapat memberimu rezeki dai langit dan bumi? Tidak ada sesembahan selain Dia, maka mengapa kamu berpaling (dari ketauhidan)”. (QS. Fathir : 3)
Husnudzan kepada Allah merupakan kewajiban, sehingga kita sebagi seorang hamba harus memahami posisinya, untuk bisa memperbaiki prasangka kita kepada Allah, agar mendapatkan lebih banyak kenikmatan dengannya, dan terpenting menunaikan kewajibannya sebagai seorang hamba.
Pengertian Husnudzan kepada Allah :
Husnudzan (حُسْنُ ظَنٍّ) secara harfiah berarti “berbaik sangka” atau “berprasangka baik”. Dalam konteks berhubungan dengan Allah, husnudzan kepada Allah berarti meyakini bahwa segala ketetapan, perbuatan, dan takdir yang Allah tentukan adalah yang terbaik untuk hamba-Nya, meskipun terkadang kita tidak memahami alasan di baliknya.
Imam Ibn Qayyim al-Jawziyyah dalam bukunya “Madarij as-Salikin” menyatakan: “Husnudzan adalah keyakinan bahwa segala yang terjadi adalah terbaik, baik itu menyakitkan atau menyenangkan, karena Allah tidak akan memberikan sesuatu kepada hamba-Nya yang tidak bermanfaat untuknya, bahkan dalam kesulitan pun ada kemudahan yang terkandung di dalamnya.”
Husnudzan bukan hanya tentang menerima kebahagiaan, tetapi juga memahami bahwa setiap ujian hidup kita adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Allah selalu mengatur segala sesuatu dengan penuh hikmah.
Pengaruh Husnudzan dalam Kehidupan Seorang Mukmin
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وَسَلَّمَ: “أَنَا عِندَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي
Artinya: Dari Abu Hurairah , beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia mengingat-Ku.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa Allah sangat memperhatikan prasangka hamba-Nya. Jika kita berbaik sangka (husnudzan) kepada Allah, maka Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita, membantu kita, dan selalu mendampingi kita dalam setiap langkah hidup, terutama saat kita mengingat-Nya.
Husnudzan dan Pengampunan Dosa
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:قالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وَسَلَّمَ: “إِذَا دَعَا عَبْدِي وَهُوَ يَحْسِنُ الظَّنَّ بِي، فَإِنِّي سَأُجِيبُهُ وَأَغْفِرُ لَهُ مَا سَبَقَ
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu., beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Apabila seorang hamba berdoa dan berprasangka baik kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan doanya dan mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Ahmad)
Hadis ini menekankan bahwa husnudzan kepada Allah dapat membuka pintu ampunan. Ketika seorang hamba berdoa dengan penuh keyakinan dan berprasangka baik kepada Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan memberikan apa yang ia mohonkan. Ini mengajarkan kita bahwa berbaik sangka kepada Allah adalah salah satu cara untuk mendapatkan rahmat dan pengampunan-Nya.
Husnudzan mengundang Kebaikan Takdir Allah
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:قالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وَسَلَّمَ: “إِذَا أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِعَبْدٍ شَيْئًا، فَأَمَّا إِنْ كَانَ فِي خَيْرٍ فَيُسَرُّ لَهُ، وَإِنْ كَانَ فِي شَرٍ فَيَجْعَلُهُ فِي مَا هُوَ أَفْضَلُ لَهُ”
Artinya: Dari Anas bin Malik قadhiyallahu anhu ., Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika Allah menilai sesuatu takdir untuk seorang hamba, jika itu baik, Allah akan memberikannya dengan kemudahan, dan jika itu buruk, Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik bagi hamba-Nya.” (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan kita bahwa segala takdir yang Allah tentukan pasti mengandung kebaikan, meskipun terkadang kita tidak memahaminya. Bahkan jika sesuatu yang tampak buruk terjadi, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik, baik dalam bentuk pahala, hikmah, atau sesuatu yang lebih menguntungkan kita di akhirat.
Husnudzan yang Mencegah Pemberian Ujian yang Berat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:قالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وَسَلَّمَ: “إِذَا أَمَرَ اللَّهُ بِالْبَلَاءِ لِعَبْدِهِ وَهُوَ يَحْسِنُ الظَّنَّ بِي، فَإِنِّي سَأَجْعَلُهُ مِمَّنْ تَمَّ فِيْهِ رَحْمَتِي”
Artinya: Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah memutuskan suatu ujian untuk hamba-Nya dan dia berprasangka baik kepada-Ku, maka Aku akan menjadikannya termasuk orang yang mendapatkan rahmat-Ku.”(HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa husnudzan dapat mencegah ujian yang terlalu berat. Jika seseorang berbaik sangka kepada Allah, meskipun dalam kondisi sulit, Allah akan menggantinya dengan rahmat-Nya dan memberikan kemudahan. Dengan sikap husnudzan, kita tidak hanya menerima ujian, tetapi juga berharap bahwa Allah akan memberikan pertolongan-Nya dengan cara yang terbaik.
Masih sangat banyak dalil-dalil tentang kebaikan dalam Husnudzan kepada Allah yang belum kita sebutkan karena keterbatasan penulis, dan semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah untuk selalu berperasangka baik kepada Allah, dan memberikan keberkahan dalam coretan ini kepada penulis maupun pembaca, Aamiin…
Ditulis Oleh: Badruzzaman, Lc
Artikel: HamalatulQuran.Com