Termasuk kesempurnaan Islam adalah sifatnya yang komprehensif, yang mencakup setiap lini kehidupan. Dan di antara yang menunjukkan hal tersebut adalah Islam mengajarkan berbagai adab, di antara adab yang diajarkan dalam Islam adalah adab yang berkaitan dengan bersin. Ada adab yang berkaitan dengan orang yang bersin dan ada adab yang berkaitan dengan yang mendengarkannya. Sungguh menakjubkan syariat Islam jika diwujudkan oleh umatnya dalam kesehariannya, hal yang mungkin dianggap sepele oleh pandangan manusia tetapi telah diatur dalam syariat agama Islam.
Berikut penulis akan merangkum adab-adab seputar bersin:
1. Bersin adalah hal yang dicintai Allah
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إن الله يُحب العُطاس، ويكرَه التثاؤب
“Sungguh Allah mencintai (orang)bersin dan membenci (orang) yang menguap”.(HR. Bukhari no. 6223)
Adapun menguap adalah hal yang menjadi bahan tertawaan setan sehingga kita diperintahkan untuk menahannya, berdasarkan lanjutan dari hadis di atas
وأما التثاؤب، فإنما هو من الشيطان، فليَرُدَّه ما استطاع، فإذا قال: ها، ضحِك منه الشيطان
“Adapun menguap sesungguhnya dia dari setan, maka hendaknya ia lawan semampunya, maka tatkala ia berkata: “haa”(ketika menguap), setan akan menertawakannya”. (HR. Bukhari no. 6223)
2. Mendoakan orang yang bersin termasuk hak sesama muslim.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
حقُّ المسلم على المسلم خمسٌ: رد السلام، وعيادة المريض، واتِّباع الجنائز، وإجابة الدعوة، وتشميت العاطس
“Lima hal menjadi hak sesama kaum muslimin : menjawab salam, membesuk orang sakit, mengurusi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang bersin”. (HR. Bukhari no. 1240 dan Muslim no. 2162)
Lima hal ini jika terjadi di antara kaum muslimin, maka kaum muslimin yang lainnya wajib menunaikannya.
3. Bertahmid ketika bersin
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إذا عطس أحدكم، فليقل: الحمد لله
“Apabila diantara kalian bersin hendaknya membaca “alhamdulillah” (segala puji bagi Allah)”. (HR. Bukhari no. 6224)
4. Adapun orang yang mendengar tahmid dari yang bersin hendaknya mendoakannya dengan “Yarhamukallah”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا عطس أحدكم، فليقل: الحمد لله، وليقُلْ له أخوه أو صاحبه: يرحمك الله،
“Apabila di antara kalian bersin hendaklah membaca “alhamdulillah” dan saudaranya (sesama muslim) hendaknya mendoakan “yarhamukallah” (semoga Allah merahmatimu)”. (HR. Bukhori no. 6224)
5. Hendaknya orang yang didoakan membalas dengan doa “yahdikumullahu wa yushlih baalakum”
Berdasarkan lanjutan hadis di atas,
فإذا قال له: يرحمك الله، فليقل: يَهدِيكم الله ويُصلِح بالكم
“Jika didoakan untuknya “yarhamukallah” maka hendaknya (yang bersin) mendoakan pula dengan mengucapkan “yahdikumullahu wa yushlih baalakum” (semoga Allah memberimu hidayah dan memperbaiki keadaanmu)”. (HR. Bukhari no. 6224)
Inilah keadaan kaum muslimin yang selalu saling mendoakan antara sesama kaum muslimin, saling membantu dan menyayangi.
6. Doa hanya untuk yang bertahmid
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا عطس أحدكم فحمد الله تعالى، فشمِّتوه، فإن لم يحمد الله، فلا تشمِّتوه
“Apabila diantara kalian bersin dan membaca tahmid (ahamdulillah), maka doakanlah dia, jika dia (yang bersin) tidak membaca tahmid, maka tidak perlu kalian doakan”. (HR. Muslim no. 2992)
7. Mendoakan orang bersin hingga tiga kali
Sebagaimana yang diceritakan sahabat Salamah radhiyallahu ‘anhu dalam sebuah hadis,
عطس رجل عند رسول الله صلى الله عليه وسلم، وأنا شاهدٌ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يرحمك الله))، ثم عطس الثانية أو الثالثة، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يرحمك الله، هذا رجلٌ مزكومٌ))
“Seseorang bersin di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan saya menyaksikannya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakannya “yarhamukallah” kemudian orang tadi bersin kedua kalinya atau ketiga kalinya, dan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam tetap mendoakan “yarhamukallah” dan beliau bersabda “(artinya) orang ini baru terkena pilek” “. (HR. Abu Dawud no. 5037 dan Tirmidzi no. 2743)
8. Hendaknya ketika bersin berusaha ditutupi dan direndahkan suaranya.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu,
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا عطس غطَّى وجهه بيدِه أو بثوبه، وغَضَّ بها صوته
“Bahwasanya Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau bersin, beliau menutupi wajahnya dengan tangannya atau dengan bajunya dan merendahkan suaranya”. (HR. Abu Dawud no. 5029 dan Tirmidzi no. 2745)
Dan hal ini juga menyangkut etika sesama manusia, akan sangat tidak elok ketika seseorang bersin sedangkan di depan atau di sampingnya ada orang lain dan ia tidak berusaha untuk menutupinya.
Inilah beberapa ringkasan dari adab bersin, semoga Allah senantiasa memberi petunjuk-Nya kepada penulis dan pembaca. Aamiin
Sumber : https://www.alukah.net
Ditulis Oleh: Muhammad Fathoni, B.A