Islam adalah agama yang sempurna. Oleh karenanya Islam mengajarkan terhadap kita adab-adab didalam keseharian kita, adab bangun tidur, adab makan, sampai adab di dalam kamar mandi pun dijelaskan di dalam agama Islam. Lantas apa hukum berbicara di dalam kamar mandi?
Berbicara di dalam kamar mandi ketika buang hajat, maka ini suatu perbuatan yang terlarang dan juga tidak sejalan dengan adab.
Imam Nawawi rohimahullahu menerangkan,
” كراهة الكلام على قضاء الحاجة متفق عليه.”
“Makruh hukumnya berbicara di dalam kamar mandi ketika buang hajat adalah perkara yang disepakati atasnya.”
Beliau melanjutkan,
قال أصحابنا: ويستوي في الكراهة جميع أنواع الكلام، ويستثنى مواضع الضرورة، بأن رأى ضريرا يقع في بئر، أو رأى حية، أو غيرها، تقصد إنسانا، أو غيره من المحترمات، فلا كراهة في الكلام في هذه المواضع، بل يجب في أكثرها ” انتهى. “المجموع” (2 / 88).
Para ulama Syafi’iyah senior menjelaskan, “Mencakup yang makruh seluruh jenis perkataan, kecuali pada kondisi yang dibutuhkan, seperti ketika melihat orang yang terjatuh ke dalam sumur, melihat ular atau yang binatang lainnya yang mendekat menuju manusia, atau hewan yang bernilai” (Almajmu’ ; 88/2)
Namun berbicara di dalam kamar mandi ketika tidak sedang buang hajat, maka ini perbuatan yang tidak terlarang, dan hukum asalnya adalah boleh.
Syeikh Muhammad bin Sholeh Al-‘Utsaimin rohimahullah ta’ala pernah ditanya,
” Apa hukum berbicara dalam kamar mandi sebelum buang hajat?”,
فأجاب:
لا بأس به، خصوصا إذا دعت الحاجة إلى ذلك؛ لأنه ليس هناك نهي صريح عن هذا، إلا إذا تغوط الرجلان، وجلس أحدهما إلى الآخر يتحدثان؛ فهذا هو الذي فيه النهي، وأما مجرد الكلام داخل مكان قضاء الحاجة فليس فيه نهي ” انتهى. “لقاء الباب المفتوح” (171 / 11 ترقيم الشاملة).
Beliau menjawab:
“Tidaklah mengapa berbicara di dalam kamar mandi sebelum buang hajat, terkhusus ketika itu suatu hal yang dibutuhkan, karena tidak ada larangan yang shorih tentang ini, kecuali ketika ada dua orang yang sedang buang hajat dan keduanya berdampingan ( di kamar mandi yg berbeda) dan mereka saling mengobrol maka ini suatu hal yang terlarang. Namun jika hanya sekedar berbicara didalam tempat buang hajat atau kamar mandi maka ini suatu hal yang tidak terlarang.” ( Liqooul Babil Maftuh; 171/11).
Kesimpulan
الكلام في الحمام إن كان في وقت قضاء الحاجة ، فمنهي عنه، وخلاف الأدب والمروءة. وأما إذا كان الكلام في الحمام ليس في حال قضاء الحاجة، فلا يعلم ما ينهى عنه
Berbicara di dalam kamar mandi ketika sedang buang hajat adalah perbuatan yang terlarang, dan tidak sejalan dengan adab. Namun jika berbicara di dalam kamar mandi bukan ketika buang hajat maka tidaklah mengapa.
Wallahu ‘Alam bisshowab.
***
Ditulis oleh: Muhammad Reza Nuruddin, Lc.
(Pengajar PP Hamalatul Quran dan Alumni Fakultas Syari’ah, Universitas Al Azhar,