Waktu berjalan begitu cepat, seakan baru kemarin ramadhan datang menyapa kita. Tanpa dirasa ramadhan telah membawa kita di penghujungnya, pertanda Ramadhan akan meninggalkan kita. Ramadhan layaknya tamu, tamu agung sebentar lagi akan pergi. Ramadhan pasti akan datang kembali, tetapi belum pasti apakah taqdir akan membawa kita bertemu kembali.
Kesedihan Dalam Keimanan
Tamu agung akan pergi, tersisa kesedihan bagi seorang mukmin yang selama sebulan ramadhan ia rasakan nikmatnya ibadah kepada Allah.
Seorang mukmin tentu akan bersedih dengan perginya Ramadhan. Karena Bulan ketaatan, bulan kemulian, bulan penuh ampunan dan amalan akan dilipat gandakan sebentar lagi akan meninggalkannya. Sedangkan, belum tau apakah ditahun mendatang akan menjumpainya kembali?
Al-Hafizh Ibnu Rajab al Hanbali rahimahullah berkata,
كيف لا تجري للمؤمن على فراق رمضان دموع
وهو لا يدري هل بقي له في عمره إليه رجوع
“Bagaimana mungkin air mata seorang mukmin tidak menetes tatkala berpisah dengan Ramadhan,Sedang ia tidak tahu apakah masih ada sisa umurnya untuk berjumpa lagi.” (Lathaaiful Ma’aarif: 232)
Semoga Amalan Kita Diterima
Tidak ada jaminan amalan kita selama sebulan penuh Ramadhan akan diterima Allah subhanahu wata’ala. Kita hanya bisa berdoa dan berharap semoga apa yang telah kita lakukan selama ramadhan diterima dan kita masih diberi kesempatan berjumpa kembali dengan ramadhan.
Dari itu, salah satu doa yang nabi shallallahu alaihi wasallam ajarkan ketika hari raya ied adalah:
تقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ
“Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kalian semua di bulan ramadhan.”
Tetap Istiqomah Dalam Kebaikan
Jangan buru-buru kita gulung sajadah. Karena Ramadhan boleh berlalu, tetapi ketaatan kepada Allah subhahuwata’ala harus selalu kita lakukan disetiap waktu.
Dan diantara tanda amal seseorang diterima adalah dengan terus melakukan amalan kebaikan setelahnya (istiqomah)
مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا
“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 583).
Semoga kita senantiasa istiqomah dalam ketaatan walaupan Ramadhan telah pergi meninggalkan. Dengan harapan semoga masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu bulan ramadhan di tahun depan.
***
Ditulis oleh: Zusuf Affandi, Lc.
(Alumni dan Pengajar di Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Yogyakarta)
Artikel: www.HamalatulQuran.com